Rule of Third merupakan pengembangan dari simetri Golden Ratio yang telah lama dikenal dalam seni lukis. Dalam Rule of Third frame gambar dibagi menjadi 3 bagian vertikal dan 3 bagian horisontal.
Prinsip
Aturan ini dapat diterapkan secara dinamis dalam berbagai jenis kategori pemotretan dengan berbagai proporsi frame.
Contoh penerapan dalam pemotretan model
Cropping merupakan senjata ampuh untuk memperoleh komposisi yang tepat. Pengaturan komposisi ketika pemotretan akan memakan waktu dan Anda mungkin ketinggalan momen. Oleh karena itu potretlah obyek menggunakan resolusi tertinggi dengan ruang bebas sekitar obyek yang agak lega agar leluasa untuk melakukan cropping.
Foto Asli
Berikut contoh-contoh foto yang menggunakan ROT yang menarik
Stairway to oleh Ruben Alexander
Oak tree in the morning mist oleh Anthony Thomas
A rule of thirds oleh Jes
Boat on beach oleh Peter Allen
The road to oz oleh Tailer
Cathcing the wind oleh pica
Girl with pigeon oleh bitrot
In pairs oleh Tailer Ranson
Action andy oleh Arty Smokes
Sumber Artikel ini Kang Yasin kutip dari Thobo Art
Apa itu “subyek utama” dalam Rule of third yang dijelaskan diatas? Subyek utama dapat berupa :
- Bagian dari pemandangan yang menonjol, misalnya batu berwarna merah yang menonjol. Atau sapi di lapangan rumput yang hijau. Bisa juga model dalam pemotretan human interest dengan background pemandangan alam.
- Dalam pemotretan macro ini bisa berarti juga si obyek (misalnya serangga), atau titik tengah dari bunga yang kita potret, atau mata dari serangga dalam macro super close.
- Dalam pemotretan portrait ini bisa berarti wajah si model, atau juga mata si model.
- dll
Kita coba lihat contoh-nya dalam foto.
Dalam contoh
diatas wajah dan mata menjadi subyek utama. Oleh sebab itu diletakkan di
perpotongan garis vertikal paling kiri dan horizontal paling kanan.
Semua garis vertikal maupun horisontal membagi foto menjadi 3 bagian
yang kurang lebih sama besar.
Pada foto macro
diatas subyeknya adalah lady bug / kepik berwarna kuning. Kepik ini
merupakan bagian yang paling menonjol dari seluruh bagian foto. Mata
kita langsung tertarik dengan keberadaannya. Oleh sebab itulah ia
diletakkan di titik persilangan di kanan bawah, sesuai dengan “aturan”
rule of third.
Salah satu
bentuk lain dari penggunaan rule of third adalah bagaimana kita
meletakkan horizon pada pemotretan landscape. Komposisi yang sering
digunakan oleh awam adalah meletakkan horizon tepat di tengah foto.
Akibatnya foto cenderung kurang menarik. Rule of third mengajarkan agar
kita meletakkan horizon di garis horisontal (pembagi foto menjadi 3
bagian) atas atau bawah. Pemilihan garis atas atau bawah umumnya
ditentukan mana yang lebih menarik, langit atau daratannya.
Pada contoh
diatas horizon diletakkan di garis pembagi 1/3 bawah (walau tidak sangat
tepat disana). Hal ini dikarenakan aspek yang ingin ditonjolkan dalam
foto ini adalah langit yang memiliki awan yang berlapis dan warna warni
yang cemerlang. Lain halnya dengan contoh dibawah ini :
Pada contoh ini
langit tidak memiliki aspek yang menonjol, biru tanpa awan. Sedangkan
di bagian bawah perpaduan warna hijau kuning dan biru nampak lebih
artistik. Oleh sebab itu pilihannya adalah meletakkan horizon di 1/3
bagian atas agar porsi daratan lebih besar dibandingkan langit, dengan
demikian lebih mendominasi foto.
Rule of third
kembali lagi hanyalah pakem / teori, ada berbagai kondisi dimana rule of
third tidak sepenuhnya berlaku. Misalnya :
Pada foto ini
horizon diletakkan kurang lebih di tengah foto. Siluet tanah lot yang
menonjol membuat keseimbangan sedikit berubah, oleh sebab itu walau
horizon terletak di tengah foto masih terasa seimbang. Selain itu
meletakkan horizon di tengah menjadikan siluet lebih menonjol.
Prinsip
- Walaupun tidak harus tepat benar, penempatan obyek dalam frame sebaiknya disesuaikan dengan pembagian tersebut
- Usahakan untuk menempatkan bagian paling menarik dari obyek pada salah satu dari 4 titik perpotongan (ditandai dengan bulatan warna merah)
- Bagian yang paling menarik dari obyek dapat berupa apa saja, misalnya:
Aturan ini dapat diterapkan secara dinamis dalam berbagai jenis kategori pemotretan dengan berbagai proporsi frame.
Contoh penerapan dalam pemotretan model
Contoh penerapan dalam pemotretan landscape
Tips
Cropping merupakan senjata ampuh untuk memperoleh komposisi yang tepat. Pengaturan komposisi ketika pemotretan akan memakan waktu dan Anda mungkin ketinggalan momen. Oleh karena itu potretlah obyek menggunakan resolusi tertinggi dengan ruang bebas sekitar obyek yang agak lega agar leluasa untuk melakukan cropping.
Foto Asli
Foto Rekomposisi & Cropping
Berikut contoh-contoh foto yang menggunakan ROT yang menarik
Stairway to oleh Ruben Alexander
Oak tree in the morning mist oleh Anthony Thomas
A rule of thirds oleh Jes
Boat on beach oleh Peter Allen
The road to oz oleh Tailer
Cathcing the wind oleh pica
Girl with pigeon oleh bitrot
In pairs oleh Tailer Ranson
Action andy oleh Arty Smokes