Street Portrait dengan atau tanpa eye contact

www.KANGYASIN.com, #Tips - Beda street photography dengan portrait : Portrait photography berusaha untuk mengeluarkan karakter/sifat subjek foto, biasanya dipose atau dipengaruhi oleh fotografer dan backgroundnya diatur sedemikian rupa.

Street Portrait dengan atau tanpa eye contact
Tanpa disadari saya Kang Yasin sudah banyak mengambil foto dari Street Portrait dan baru tersadari galleri instagram saya sudah cukup banyak foto dengan genre street pendekatan dengan Portrait. Namun disini saya menegaskan pada karakter wajah yang saya ambil dengan menunggu si subjek melihat kearah kamera, setelah itu barulah saya tekan shutter dan click'' berikut ini beberapa foto-foto instagram saya yang telah saya ambil.


Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil saat ada event street fotografi di Bogor, Jawa Barat - April 2016.
Saat mengambil gambar ini hanya bisa menunggu subjek untuk bisa melihat kearah kamera dan mengatur fokus pada lensa manual saya.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil saat ada event street fotografi di Bogor, Jawa Barat - April 2016.
Difoto ini juga saya menunggu sisubjek dengan hijab yang hampir menutupi wajahnya dan hanya terlihat bagian mata untuk bisa melihat ke arah kamera.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil di kawasan Jakarta Kota Tua, DKI Jakarta - Maret 2016.
Untuk foto ini saya yang sedang berjalan mencoba untuk mendekati sibapak namun untuk eye contact masih tidak dapat disini tapi cukup senang bisa mendapat portrait dengan karakter kerutan diwajahnya dan sibapak sadar saya hanya bisa melemparkan senyuman seperti yang saya sering lakukan.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil saat hunting disekitar Sunda Kelapa, Jakarta Utara - Maret 2016.
Sebetulnya pada foto ini saya sedang berbicara pada orang disamping bapak ini dengan sedikit candaan kepada orang yang ada disebelah bapak ini tertawa dan saya mulai menekan shutter click" inilah karakter yang saya dapatkan.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil saat ada event fotografi sekitar Kota Tua dan Glodok, Jakarta Barat - Desember 2015.
Sebetulnya pada gambar ini sedikit unsur yang terlintas cahaya pada si bapak ini saya berjalan lebih cepat didepan beliau dan ketika melintas saya menggunakan lensa kit yang saya tambah dengan converter wide sehingga terlihat lebih wide dari jarak dekat dan jackpotnya terkena cahaya memang saat itu saya menunggu sibapak ini didepan.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini diambil si klenteng Petak 9 Glodok, Jakarta Barat - Februari 2016.
Tak perlu dijelaskan lagi kenapa saya suka dengan portrait ini subjek yang saya ambil gambarnya memang sudah mempunya karakter kerutan yang terlihat diwajahnya.

STREET PORTRAIT yang saya sukai ketika bisa mengambil Portrait dengan Eye Contact namun tidak harus melulu dengan eye contact, yang terpenting untuk bisa mengambil portrait pada subjek yang kita lihat street tidak terlalu susah karena begitu kita coba turun kejalanan kita bisa menemukan banyak pendekatan-pendekatan ke arah street fotografi.

Dalam street portrait saya juga sering menggunakan trik untuk bisa mendapatkan EYE Contact si-subjek biasanya disini saya coba mendekat jika masih belum mendapatkan eye contact coba untuk berpura-pura batuk dan jackpot biasanya sisubjek melihat kearah kita dengan ekspresi bingung ini orang kenapa motret, dan setelahnya saya baru bisa melemparkan senyuman, dan subjek yang saya sering temui juga memberikan senyuman kembali kepada saya, disitulah titik kepuasan.

Terkada untuk street portrait saya juga suka meminta izin beh izin ya saya foto beh (babeh) dan si babeh mengizinkan berikut ini salah satu foto yang saya harus meminta izin terlebih dahulu Bapak Duriat.

Foto kiriman Muhamad Yasin Zubaidi (@kangyasin) pada


Foto ini yang saya ambil disekitar kawan Glodok, Jakarta - Desember 2015.
Foto ini saya ambil dengan meminta izin terlebih dahulu dan mengajak ngobrol tentang ikan yang dia pancing hingga dia tertawa dan saya sempat melihatkan foto portaitnya.

Street Portrait disini saya juga hanya suka yang alami mendekati dan mengambil gambarnya tidak seperti kebanyakan yang mencoba mengarahkan si model ke kamera untuk mengambil gambar Street Portrait tersebut, sah-sah saja cara tersebut karena hanya mengambil sisi portarit sedangkan jika kita pahami STREET sendiri biasanya lebih ke spontan tanpa harus melakukan direct si subjek sehingga berubah menjadi model.
Lebih baru Lebih lama